Kisah Tragis Nina Wang Wanita Terkaya Asia Asal Hongkong
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE2dA1tfftgnQoUgoel7ummI1b-gxCxFx3ERqNz2b1rbWhyx7j6sdXVe9SjISYOUs5MPXwyl-Cn1nra9PQHQQDjMY_CWbTw9kK0jCJzTbXR-4Ow2vNGYtNjSZKzFEehp5f0_wuZFZZXu9f/s72-c/10389280_1727072844183686_1466670201814991525_n.jpg
Spesifikasi Buku
Judul : Kisah Tragis Nina Wang Wanita Terkaya Asia Asal Hongkong
Penulis :
Penerjemah :
Penerbit:
Dimensi:
Hal:
Berat:
Sinopsis:
Nina wang lahir di Shanghai, pada tahun 1937. Ia lahir dari keluarga
miskin. Ayahnya hanya pedagang sembako tapi memiliki cita-cita untuk
membuat anak-anaknya bisa bersekolah. Nina pun disekolahkan, lalu
berkenalan dengan Teddy. Mereka kemudian menjadi sahabat yang tak
terpisahkan. Keadaan politik China yang dilanda perang saudara dan
ancaman dari Jepang kemudian membuat Teddy berserta keluarganya pindah
ke Hongkong. Nina pun berpisah dengan teddy dengan penuh air mata tapi
mereka berjanji kelak akan bertemu kembali walau tidak pernah tau kapan
peristiwa itu terjadi.
Beberapa tahun kemudian, Nina mendapatkan
beasiswa pendidikan di sebuah universitas dari perusahaan tempat ia
berkerja. setahun sebelum ia lulus kuliah, tiba-tiba perusahaan yang
memberikannya beasiswa diambil alih oleh pemerintah komunis. Untuk tetap
bisa lulus kuliah, nina pun berdagang bakpao dan mengumpulkan tabungan
hingga akhirnya ia lulus kuliah. Keadaan ekonomi China yang sulit
membuatnya kemudian memutuskan pindah ke Hongkong. Salah satu harapan
Nina selain berkerja tentunya ia ingin mencari tau keberadaan Teddy.
Takdir memang mempertemukan mereka kembali tapi keadaan telah berubah,
Teddy sudah menjadi orang kaya dan memiliki tunangan. Sedangkan Nina
hanya seorang buruh di pabrik Garmen. Ia sempat patah hati melihat
pujaan hatinya telah memiliki calon istri. Lagipula ia merasa, ia hanya
orang miskin yang tak pantas lagi mengenal Teddy sahabat kecilnya.
Waktu berjalan, tak disangka Teddy mengakhiri hubungannya dengan calon
istri lalu melamar Nina sebagai Istri. Pernikahan pun berjalan dengan
bahagia walau sempat ditentang oleh ayah teddy.
Mereka pun
bekerja keras membangun perusahaan ChinaChem dari sebuah kontraktor
kecil menjadi pemimpin real estate terbesar di Hongkong. Sayang
kebahagiaan mereka tidak disertai dengan kehadiran seorang anak ketika
Nina harus menerima kenyataan mengalami gangguan indung telur. Walau
tidak memiliki keturunan, Teddy tidak pernah berhenti mencintai Nina
walau orang tuanya memintanya bercerai dan mencari istri yang bisa
memberikan keturunan. Kesetiaan Nina pun diuji ketika tiba-tiba teddy
diculik oleh mafia hitam di hongkong.
Mafia itu meminta tembusan
11 juta $AS agar Teddy selamat. Nina pun mengabulkan permintaan
penculik, teddy selamat dan kembali kepadanya. Selang beberapa tahun
kemudian, teddy kembali di culik. Mafia itu meminta tembusan 34 juta
$AS. Nina menembus uang itu sayangnya penculik yang kikir tidak pernah
mengembalikan Teddy. Teddy dinyatakan hilang dan divonis mati oleh
pengadilan tertinggi di hongkong.
” jangan tanya apakah teddy
masih hidup tapi tanyakan siapa saja yang ingin dia mati” ( teddy
terkenal suka main sikut dalam berbisnis sehingga memiliki musuh yang
banyak)
Nina melawan kesedian dan bangkit memimpin
perusahaan suaminya yang nyaris bangkrut karena menejemen serta krisis
ekonomi asia melanda.
Selain harus berjuang menyelamatkan
perusahaan, ia juga harus berjuang melawan ayah mertuanya sendiri karena
merasa warisan yang ditinggalkan oleh teddy seharusnya jatuh ke tangan
sang ayah. Nina tidak tinggal diam, mereka sama-sama memiliki warisan
yang dibuat oleh Teddy. Persidangan pun berjalan selama bertahun-tahun.
Harta Teddy sempat jatuh ke tangan ayanya, tapi di tingkat kasasi Nina
berhasil merebut warisan suaminya. Ayah nina menyerah dan akhirnya
meninggal karena kanker.
Setelah berhasil memiliki warisan Teddy,
Nina pun memimpin perusahaan itu sampai ia dinobatkan menjadi perempuan
terkaya di Asia oleh majalah Forbes dengan nilai kekayaan sebesar 4,5
miliar $AS. Uniknya walau kekayaan nina sendiri melebihi ratu inggris.
Gaya hidupnya sendiri sangat sederhana, bahkan terbilang sangat pelit.
Ia hanya menghabiskan uang bulanan sebesar 500 $AS atau hanya sebesar
gaji pembantunya. Ia sering menjamu tamu bisnisnya di Mcdonalds dan
terkadang terlihat sedang memburu pakaian diskon factory outlet.
Dengan gaya rambut kepang dua dan pakaian menyala, nina dikenal
masyarakat hongkong sebagai orang kikir dan unik. Ia selalu terlihat
dengan 50 pengawal pribadi ketika berjalan di Hongkong dan terkadang tak
segan pergi ke toko buku hanya untuk sekedar membaca komik secara
gratis. Kekayaan yang berlimpah sayangnya tidak selalu bisa
menyelamatkan hidupnya ketika ia di vonis dokter terkena penyakit
kanker. Nina pun meninggal dengan sejuta tanda Tanya akan warisannya
karena tidak memiliki keturunan.
Tiba-tiba ahli fengsui
pribadinya, Tony Chan mengklaim telah mendapatkan warisan dari Nina Wang
yang akhirnya ditentang oleh adik-adik Nina. Babak kedua perebutan
warisan pun terjadi antara Tony Chan dan Adik-adik Nina dengan bendera
yayasan ChinaChem. Tony yang sempat menjadi kaya raya karena pemberian
Nina wang, akhirnya malah jatuh miskin untuk membayar pengacara demi
merebut warisan Nina yang sia-sia karena pengadilan hongkong akhirnya
menjatuhkan semua warisan Nina kepada Yayasan yang dibenderai oleh
perusahaan amalnya sendiri ChinaChem.
Kisah nina bak telenovela
yang sungguh menarik untuk disimak, bagaimana ia sebagai gadis miskin
tiba-tiba menjelma menjadi gadis terkaya di Asia. tetapi apakah kekayaan
membuat ia bahagia? lalu mengapa warisannya seperti kutukan karena tak
pernah ada yang benar-benar menikmatinya?
Posting Komentar